KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Republik Indonesia (RI) rencananya bakal membangun pabrik-pabrik berskala kecil modern untuk pelaku UMKM di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki usai membuka secara langsung pelaksanaan expo Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pelataran Marina Togo Mowondu pada Kamis, (2/11/2023). Expo tersebut merupakan pra even Wakatobi Wonderful Festival and Expo (Wave) tahun 2023.
Teten Masduki berkata, bentuk dukungan Kementerian untuk Wakatobi yaitu lewat skema mendorong hilirisasi dan industrialisasi.
“Sehingga akan dibangunkan pabrik-pabrik modern dalam skala menengah kecil untuk pelaku UMKM,” ungkapnya.
Kata dia, akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) bakal diperbaiki subsidinya. Supaya ada kemudahan bagi masyarakat UMKM untuk mengakses KUR, karena saat ini masih dikenakan dengan collateral (Jaminan).
Menteri menjelaskan, ada dana bergulir untuk koperasi di Kementerian, ada banyak pelaku UMKM yang membutuhkan akses pembiayaan untuk kebutuhan pengadaan alat produksi dan sebagainya.
“Nah itu nanti mengaksesnya lewat dana koperasi simpan pinjam yang bisa kita perkuat kapitalnya. Supaya para pelaku UMKM bisa mendapatkan kemudahan untuk pengadaan kebutuhan alat-alat produksi mereka,” paparnya.
Teten Masduki berharap, adanya expo UMKM pada Wakatobi Wave tahun 2023 bisa menyemangati semua pihak terutama di Wakatobi. Untuk mulai mengarahkan evolusi UMKM, agar menjadi bagian dari rantai pasok dunia dan di Wakatobi salah satu kekuatan ekonomi atau industrialisasi yang berbasis bahan baku laut.
Menurut Menkop UKM, di Wakatobi dan kepulauan sekitar sangat kaya dengan sumberdaya lautnya. Selain pariwisata, juga ikan dan rumput lautnya.
“Kita masih impor gandum cukup besar, padahal ada banyak riset 30 persennya bisa disubstitusi oleh tepung rumput laut, untuk mie dan kue-kue. Pak Bupati paham betul manfaat rumput laut, karena itu kami sudah mencoba, nanti akan ada rumah produksi bersama untuk pengolahan rumput laut,” katanya.
Indonesia secara keseluruhan juga produsen rumput laut terbesar kedua di dunia, dengan menghasilkan sekitar 27,86 persen dari 35,8 juta ton produksi rumput laut dunia.
“Nah kalau Wakatobi nanti bikin, kita pasti jadi nomor satu di dunia,” tuturnya.
Bupati Wakatobi Haliana menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Koperasi UMKM dan Ketenagakerjaan, pelaku UMKM di daerah kepemimpinannya kurang lebih sebanyak 32.321. Pelaku usaha yang saat ini baru memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sekitar 1.100. Sementara koperasi ada 47 koperasi dan saat ini yang baru memiliki Nomor Induk Koperasi (NIK) baru 30 koperasi.
Dia berharap ke depan hal itu semakin baik, apalagi sekarang ini NIB maupun nomor induk Koperasi (NIK) kepengurusannya sudah sangat dimudahkan. Baik oleh Kementerian Perdagangan juga Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Maupun juga lewat Online Data System (ODS) Koperasi, yang telah diterapkan oleh Kemenkop UKM.
“Dan ini juga semakin memudahkan untuk kita bisa mendapatkan NIK. Ini langkah maju, sehingga tolong untuk dimanfaatkan. Agar bisa memberikan kemajuan, baik untuk akses permodalan maupun juga akses peningkatan kapasitas usaha. Untuk kemajuan koperasi maupun UKM ke depan,” pungkasnya. (ADM)