KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Objek wisata dan kuliner di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak kalah menarik dengan wilayah yang ada di Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia. Namun demikian upaya promosi atau pemasaran terus digenjot.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi melalui Dinas Pariwisata menggelar kegiatan pelatihan digitalisasi branding, pemasaran dan penjualan pada desa wisata, homestay/pondok wisata, souvenir dan fotografi dengan tema bertajuk membangun personal branding di media sosial.

Pelatihan itu bersumber dari anggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK-NF) pelayanan kepariwisataan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI).

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi melalui Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi kreatif Muhammad Syahrir menyampaikan, Pemkab melalui program kegiatan dinas terkait, untuk terus berusaha mendorong usaha-usaha kecil menengah dan memperkuat kapasitas sumberdaya manusia (SDM), dalam membranding pemasaran dan penjualan usaha wisata, Dengan sistem yang lebih modern yakni digitalisasi serta terus maju memasarkan produk unggulan daerah yang dimiliki Kabupaten Wakatobi.

SAMBUTAN-Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi kreatif Muhammad Syahrir saat menyampaikan sambutan Kepala Dinas.

“Sejalan dengan persiapan tersebut, upaya promosi dan pemasaran juga harus dilakukan. Di saat ini promosi dan pemasaran serta branding harus dioptimalkan secara digital. Pemasaran dan branding digital ini memerlukan skill, strategi dan perencanaan yang baik dan matang supaya promosi dapat berjalan efektif dan efisien,” ujarnya di pulau Tomia, Jumat (15/11/2024). 

Muhammad Syahrir menjelaskan, pelatihan tersebut diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari pengelola desa wisata, Pokdarwis, CBT dan pegiat pariwisata. Pelatihan itu untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi pengelola destinasi/desa wisata dan daya tarik wisata agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pemasaran pariwisata.

“Desa wisata Kahianga dipilih sebagai sasaran pelatihan, karena di dalam desa wisata kahianga terdapat potensi destinasi wisata serta berbagai jenis usaha jasa pariwisata seperi homestay, kuliner, souvenir dan fotografi,” jelasnya.

FOTO BERSAMA Sejumlah peserta pelatihan nampak melakukan sesi foto bersama para peserta pelatihan.

Lebih lanjut Muhammad Syahrir menerangkan, pasca pelatihan itu peserta dapat mengetahui dan memahami pengetahuan dasar kepariwisataan serta pemasaran digital, tahapan pengembangan pemasaran digital, pentingnya fotografi dan bahasa yang efektif dalam pemasaran digital serta dapat membuat konten promosi yang menarik.

Pelatihan dilaksanakan di puncak Kahianga Desa Wisata Kahianga Kecamatan Tomia Timur, selama lima hari mulai tanggal 15–19 November 2024. Narasumber pelatihan berasal dari unsur Dinas Pariwisata, unsur akademisi, unsur praktisi media social/konten creator dan fotografer.

FOTO BERSAMA

Dari pelatihan ini, nantinya para narasumber memberikan pemahaman kepada peserta bagaimana pengambilan foto yang baik dan menarik, bagaimana dapat menembus algoritma media sosial seperti Tik tok, Instagram, Twitter dan lainnya sebagai alat promosi.

Sehingga informasinya menarik dan tersebar lebih luas. Materi yang diberikan kepada peserta adalah kebijakan dan program pembangunan kepariwisataan daerah untuk pemasaran pariwisata berbasis teknologi informasi dan komunikasi, pemasaran digital dalam memajukan, pariwisata berdaya saing, tahapan pengembangan pemasaran digital, fotografi untuk promosi digital, bahasa promosi yang efektif dalam promosi digital, evaluasi terhadap praktik pemasaran digital yang telah dilakukan oleh peserta pelatihan dan praktik/latihan pemasaran digital dalam pariwisata.

Muhammad Syahrir berharap, pelatihan itu akan memperkuat program One Island One School (ONIONS) secara mandiri, mampu memproduksi konten konten yang kreatif dan menarik. Yang lebih penting lagi, kata dia, konten tersebut mampu menarik dan meningkatkan kunjungan wisata di desa wisata dan di destinasi wisata Kabupaten Wakatobi.

“Sejatinya kita punya potensi yang banyak tinggal sekarang bagaimana objek ini kita promosikan dengan baik. Maksimalkan sebaik mungkin pelatihan ini dalam meningkatkakan kapasitas kemampuan dan memotivasi bergerak ke arah lebih baik,” harapnya.

Di lokasi yang sama, Sekretaris Camat Tomia Timur juga menyampaikan, era digital saat ini yang sudah merupakan populasi dunia. Menurutnya, era digital sudah bukan lagi perkara masa depan, namun sudah menjadi realita bagi populasi dunia.

“Perkembangan teknologi yang terus meningkat tajam dari tahun ke tahun pun sebenarnya dilakukan demi mengimbangi kebutuhan manusia akan teknologi yang semakin besar”, ungkapnya.

Dia berkata, transformasi digital akan selalu hadir disetiap industri, tidak terlepas dari industri pariwisata.

“Transformasi digital setiap tahunnya diyakini makin masif. Tidak dapat dibantah transformasi digital akan hadir disetiap bidang dan industri serta memperluas kesempatan untuk memulihkan perekonomian dengan cepat”, pungkasnya.

Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Masukkan Nama *Wajib