Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Republik Indonesia (RI) Sakti Wahyu Trenggono melakukan konferensi pers didampingi Bupati Wakatobi.

KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Republik Indonesia (RI) Sakti Wahyu Trenggono menyerahkan bantuan sarana dan prasarana dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan Budidaya, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Badan Penyuluh Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dengan total bantuan senilai Rp 17.505.000.000 kepada kelompok budidaya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis, (23/11/2023). bantuan

Selain menyalurkan bantuan, Menteri KP juga meresmikan Unit Produksi Bibit Rumput Laut (UPBRL) dan modeling budidaya rumput laut seluas 50 hektar di Kabupaten Wakatobi.

Sakti WahyuTrenggono menyampaikan, Indonesia merupakan negara dengan potensi rumput laut terbesar kedua di dunia. Namun, manfaat ekonomi dari budidaya rumput laut tersebut masih belum optimal. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk meningkatkan penggunaan rumput laut secara lebih efisien dan berkelanjutan perlu dilakukan.

“Saya melihat langsung modeling budidaya rumput laut yang ada di kabupaten Wakatobi seluas 50 hektar. Sesuai petunjuk dari bapak Presiden, kita ingin melakukan hirilisasi karena rumput laut kita nomor dua di dunia, namun kita belum mendapatkan manfaat yang lebih besar dari sisi ekonomi,” katanya.

Menteri KP menyampaikan, sepanjang perjalanan melakukan peninjauan bersama dirjen dan Bupati Wakatobi Haliana, mereka mendiskusikan perbaikan sistem budidaya rumput laut di Wakatobi. Salah satunya perluasan kultur jaringan rumput laut melalui pembibitan yang efisien dan terkendali.

“Mulai dari aspek biaya produksi dan harga jual rumput laut. Serta penting untuk mengatur dan menjaga, agar kegiatan budidaya rumput laut memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi para pembudidaya dan masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.

Menurutnya, upaya itu bertujuan untuk mendorong masyarakat menjadi masyarakat yang produktif dan sejahtera, melalui kegiatan budidaya rumput laut. Dia berharap hasil panen rumput laut dapat meningkatkan nilai tambah dan mendukung berbagai sektor industri, seperti farmasi dan makanan.

“Sistem budidaya rumput laut perlu diperbaiki, untuk menjadikan masyarakat sebagai alat produksi yang kuat. Untuk itu, perhitungan hasil produksi yang akurat, pengaturan melalui peraturan menteri, dan perlindungan terhadap alat produksi menjadi langkah yang diusulkan ” paparnya.

KUNJUNGAN-Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono beserta sejumlah Ditjen KKP dan Bupati Wakatobi Haliana saat melakukan kunjungan ke rumah apung rumput laut di Desa Numana.

Direktur Pembenihan Ditjen Perikanan dan Budidaya Nono Hartanto mengungkapkan, adanya model budidaya rumput laut itu, Wakatobi dapat meningkatkan penyediaan bibit rumput laut. Kendati sebelumnya, petani rumput laut di Wakatobi pada umumnya menggunakan jenis Eucheuma Spinosum, namun dengan penggunaan jenis Eucheuma Cottonii, pertumbuhan rumput laut dapat meningkat hingga 10 kali lipat.

“Hitungan kita dengan adanya kegiatan ini, Wakatobi bisa mempunyai kontribusi kenaikan produksi secara nasional itu tiga persen. Tentu dengan kenaikan tiga persen, kepada produksi nasional tentu saja harapan kita bisa mendukung ekspor rumput laut secara nasional,” harapnya.

Model budidaya rumput laut yang saat ini dikembangkan di Wakatobi menggunakan jenis Eucheuma Cottonii. Namun, tidak menutup kemungkinan, ke depan mengembangkan jenis rumput laut seperti Spinosum.

“Tahap awal pengembangan akan dilakukan melalui laboratorium UPBRL yang dapat menghasilkan sekitar 5.000 bibit rumput laut. Dalam satu tahun, itu bisa menghasilkan 200 ton. Nah 200 ton ini kalau misalnya satu hektar membutuhkan satu ton bibitnya maka ada 200 hektar bisa terkaver pemenuhan bibitnya,”jelasnya.

Dia berharap, dengan adanya model budidaya rumput laut di Wakatobi itu, dapat meningkatkan produksi hingga mencapai 200 ton per tahun, dan akan menjadi sumber pemenuhan bibit rumput laut untuk para petani.

“Kita berharap, ini mampu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Memberikan manfaat yang lebih besar dari sisi ekonomi, melalui industri-industri yang berkaitan dengan rumput laut. Serta dapat memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu penghasil rumput laut terbesar di dunia,” pungkasnya. (ADM).

Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Masukkan Nama *Wajib