KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI -Salah satu vidio yang menyoroti pelayanan kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), diperbincangkan di media sosial (Medsos).
Dalam vidio berdurasi 01.21 detik itu salah seorang warga yang mengaku membawa pasien mengatakan bahwa rumah sakit umum kosong.
“Katong bawa pasien nda ada orang. Assalamualaikum apa ini kerjaannya ini karyawan rumah sakit umum ini, rumah sakit umum Wakatobi ini. Sudah mau setengah jam torang di sini. Mana karyawannya kosong, rumah sakit umum kosong nda ada orang. Ada pasien nda ada orang. RSUD Wakatobi ini kosong total,” katanya dalam vidio tersebut.
Menanggapi itu, Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD Kabupaten Wakatobi Yasman mengungkapkan jika vidio tersebut merupakan vidio yang sudah lama.
“Mengenai persoalan vidio itu kan, saya juga tidak bisa pungkiri bahwa saya orang baru di sini. Yang saya tahu setelah saya cocokan dengan keadaan yang sekarang bahwa keadaan dan tempat itu sudah tidak sesuai dengan keadaan sekarang. Sehingga kami berkesimpulan bahwa itu merupakan vidio yang sudah lama,” ujarnya di Wangiwangi Selatan (Wangsel), Rabu, (15/3/2023).
Menurut dia, yang paling menonjol di situasi dan keadaan sekarang ini ada spanduk dilarang merokok di depan pelayanan IGD.
“Yang jelas tidak ada di dalam rekaman vidio lama, dan itu bisa dibuktikan sekarang, pada saat saya datang ke Wakatobi spanduk itu juga sudah ada. Kalau menurut teman-teman yang sudah lama di sini, vidio itu kurang lebih sekitar bulan enam atau bulan tujuh tahun lalu,” terangnya.
Mengenai kekosongan di pelayanan IGD yang nampak dalam vidio itu KTU RSUD mengatakan, kalau di tahun sebelumya tidak mengetahui persis bagaimana, kendati dia belum menjabat di RSUD setempat.
“Kalau masalah kekosongan saya kurang tahu jelas bagaimana, tapi kalau sekarang kekosongan itu sudah tidak ada. Karena kita sebagai ASN ini kan dituntut harus menaati jam kerja. Sehingga kita sebagai manajemen di sini selalu menghimbau di saat apel bahwa jangan pernah ada satu saat yang kosong pada saat jaga,” jelasnya.
“Entah itu pada saat pergantian shift atau pada saat-saat yang lain. Kalau IGD dan bangsal-bangsal yang lain itu sama semua, pakai tiga shift, yakni shift pagi, shift siang jam dua, dan jam sembilan malam itu sudah sampai pagi mulai dari tiga sampai empat orang per shift,” lanjutnya.
Yasman menyampaikan, siapapun pasien yang datang ke RSUD Wakatobi inshaallah dilayani. Karena sebelum-sebelumnya dia sudah menegaskan kepada karyawan RSUD supaya jangan pernah ada kekosongan pada saat jaga.
“Karena kita ini di pusat pelayanan publik yang betul-betul harus melayani secara ikhlas dengan penuh pengabdian. Kami sangat menyayangkan vidio yang diupload itu karena sudah tidak sesuai dengan keadaan sekarang. Seluruh warga negara maupun wisatawan yang datang ke sini tetap harus dilayani, tidak bisa tidak,” paparnya.
Kalau ada kejadian serupa, KTU menambahkan, rumah sakit itu kan milik semua orang. Sehingga dia berharap kalau ada hal-hal seperti itu agar mengkonfirmasi mereka.
“Tolong konfirmasi kepada petugas yang ada, apakah betul atau tidak, jangan langsung diupload seperti itu, karena itu membawa nama rumah sakit berarti secara tidak langsung membawa nama Pemerintah daerah (Pemda),” katanya. (Adm).