KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI–
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)
Harmonisasi pengelolaan zakat di Kabupaten Wakatobi.
Rapat koordinasi daerah (Rakorda) Baznas se-Sultra yang bertajuk Integritas pengelolaan zakat dengan prinsip aman syar’i, aman regulasi dan aman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu berlangsung mulai tanggal 22-24 Oktober tahun 2023 di aula Pesanggrahan Budaya, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Senin, (23/10/2023).
Wakil ketua Baznas Republik Indonesia (RI) Mokhamad Mahdum mengatakan, mudah-mudahan acara di Wakatobi itu akan membuat sejarah baru bahwa Baznas akan berubah total dimulai dari Wakatobi
“Kita berdoa semoga yang hadir di sini anak dan keturunannya nanti akan ada pembayar zakat terbesar di Sultra,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sultra melalui staf ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia (SDM) La Ode Butolo menerangkan, dengan penunaian zakat, dapat menjadi sarana pemenuhan kebutuhan fakir miskin dan orang-orang yang berhak menerima zakat.
“Dengan demikian zakat diyakini mampu menjadi salah satu solusi menuntaskan kemiskinan. Melalui agenda ini diharapkan dapat terbangun komunikasi dan koordinasi baik internal Baznas Provinsi, maupun antar Baznas Provinsi dan Baznas Kabupaten/Kota di Sultra,” ujarnya.
Dia berharap melalui forum rakorda itu dapat menghasilkan solusi, atas berbagai permasalahan dan tantangan pengelolaan zakat, infaq dan sedekah di Sultra. Diantaranya masalah kesejahteraan umat yang menjadi isu penting dan harus menjadi perhatian penting secara bersama-sama.
Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Sultra Punardin berkata, agar Pemerintah daerah (Pemda) membuat regulasi yaitu peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar untuk melakukan kegiatan-kegiatan peningkatan pengelolaan Baznas.
“Melalui Pemerintah Provinsi nanti akan membuat regulasi-regulasi itu yang kemudian bakal diturunkan sampai ke Kabupaten/Kota,” terangnya.
Di hadapan sejumlah Baznas dari berbagai daerah di Sultra, Bupati Wakatobi Haliana berharap, supaya selain datang untuk berikhtiar dan memberikan yang terbaik tentang pengelolaan zakat, mudah-mudahan juga dapat menetapkan program-program kerja yang betul-betul dapat menyentuh masyarakat.
“Diharapkan juga ada pengelolaan yang akuntabel, terintegrasi dan berintegritas. Sehingga kita berharap, akan meningkatkan kepercayaan para Muzakki-muzakki. Baik yang telah bermitra dengan Baznas maupun juga para Muzakki-muzakki yang juga akan bermitra dengan Baznas,” paparnya.
Hadirnya Baznas khusus di Wakatobi, kata dia, juga mengantisipasi keterbatasan anggaran dan proses administrasi di daerah.
“Kalau ada masyarakat yang sakit di rumah sakit, kadang-kadang warga tidak lagi mengadu ke Pemda tapi langsung ke Baznas. Biasanya Baznas langsung turun ke warga kami yang sakit dengan santunan minimal Rp2 juta per pasien, demikian juga bantuan sembako,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam acara itu juga turut diserahkan bantuan modal usaha program merdeka berdaya juga bantuan paket logistik keluarga program Sultra peduli kepada sejumlah kelompok masyarakat di daerah setempat. (ADM)