KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi resmi meluncurkan Gerakan Aksi Desa Berketahanan Pangan dan Iklim (GASKUL) bertema Tangguh, Inklusif, dan Berkelanjutan. Gerakan ini digagas sebagai bagian dari aksi perubahan Pendidikan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XIX Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

Peluncuran GASKUL dikemas dalam kegiatan “Pekan Pangan Desa Pulau Kapota 2025”, yang terselenggara berkat kolaborasi antara DPMD dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Wakatobi. Acara berlangsung di kawasan KSPN Danau Kapota, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kamis (6/10/2025).

Bupati Wakatobi Haliana dalam sambutannya mengatakan, gerakan tersebut menjadi wujud nyata kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan pangan dan ketangguhan iklim di tingkat desa, sekaligus mendukung program nasional makan bergizi gratis.

“Tantangan bangsa hari ini semakin kompleks, mulai dari krisis global, perubahan iklim, hingga penurunan kualitas lingkungan. Namun saya percaya, setiap tantangan selalu melahirkan peluang inovatif dan kreatif melalui kolaborasi dari berbagai unsur. Itu terbukti melalui aksi desa-desa tematik di Pulau Kapota,” ujar Haliana.

Ia menegaskan, GASKUL bukan sekadar program aksi perubahan, melainkan gerakan perubahan kolektif yang melibatkan seluruh unsur, mulai dari OPD teknis, lembaga mitra, NGO, PKK di semua tingkatan, pemerintah desa, BUMDes, hingga masyarakat Kapota.

“Desa berketahanan pangan dan iklim tidak akan tercapai tanpa keterlibatan semua pihak. Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan terima kasih atas kolaborasi dan sinergisitas ini,” tambahnya.

Menurut Haliana, semangat membangun desa tangguh pangan sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, khususnya cita keempat yaitu membangun dari desa serta mewujudkan swasembada pangan dalam mendukung program makan bergizi gratis.

Ia menambahkan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga telah menetapkan Desa Berketahanan Pangan dan Iklim sebagai salah satu prioritas nasional, yang menekankan pentingnya kemandirian pangan dan ketangguhan iklim berbasis kekuatan lokal.

Sebagai kabupaten maritim yang sentosa dan berkelanjutan, Wakatobi memiliki makna istimewa dalam implementasi gerakan ini. Daerah yang dikenal sebagai laboratorium alam dunia dengan kekayaan biodiversitas laut dan darat, menurut Haliana, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian alam.

“Potensi ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk mengelolanya secara bijak agar manfaatnya dapat dinikmati secara berkelanjutan oleh generasi mendatang,” tuturnya.

Lebih lanjut, Haliana menjelaskan bahwa konsep merdeka pangan bukan hanya tentang kecukupan makan, tetapi juga kedaulatan atas pangan lokal. Karena itu, peran PKK sebagai garda terdepan dalam pendampingan dan pembudayaan pangan lokal sangat penting.

“Kegiatan Pekan Pangan Desa Kapota 2025 menampilkan showcase pangan lokal dan cipta inovasi pangan sebagai wujud nyata gerakan ini. Saya berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut dalam skala yang lebih luas,” harapnya.

Bupati Haliana juga menyampaikan apresiasi kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten Wakatobi beserta jajarannya atas peran aktif dalam membangun kolaborasi di tingkat desa.

“Semoga sinergitas ini terus berlanjut dan menjadi fondasi kuat menuju pembangunan desa tahun 2026,” pungkasnya.

Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Masukkan Nama *Wajib