KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan Budidaya Kelautan Perikanan, Nono Hartanto, meninjau lokasi pembangunan unit produksi rumput laut kultur jaringan di Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin, (19/6/2023). Tak tanggung-tanggung KKP menggelontorkan anggaran yang nilainya cukup fantastis sebesar Rp1,2 miliar lebih untuk tahap pertama dan untuk peralatannya sekira Rp1,6 miliar.
Nono Hartanto menjelaskan, kunjungan mereka ke Wakatobi karena ingin mengembangkan dan lebih memaksimalkan lagi potensi rumput laut yang ada di Wakatobi.
“Jadi ketika bangunannya selesai peralatannya juga masuk, kemudian sumberdaya manusia (SDM) di pertengahan bulan Agustus sudah mulai dilatih. Sehingga begitu bangunan selesai, peralatan masuk SDM sudah siap sehingga tinggal running saja,” katanya.
Selain itu, kehadiran mereka ke Wakatobi guna memastikan bahwa lokasi laboratorium kultur jaringan yang akan dibangun itu lahannya sudah tersedia.
Di kesempatan itu mereka hadir bersama penyedia, pengawas dan konsultan untuk clean and clear, sehingga penyedia bisa kerja dengan baik. Dia juga meminta dukungan semua pihak, karena itu akan menjadi aset daerah yang bisa bermanfaat untuk petani pembudidaya rumput laut.
Kata dia, agar ke depan ketersediaan bibit rumput laut yang ada di Wakatobi berkesinambungan. Sehingga kalau sudah berkesinambungan, kualitasnya juga akan bagus dengan harapan bahwa masyarakat juga bisa berbudidaya dengan baik.
“Alhamdulilah sudah disiapkan lahannya oleh pak Bupati. Kita di sini akan membangun laboratorium kultur jaringan. Jadi nanti ini diserahkan ke kelompok, kemudian kelompok yang akan mengoperasionalkan di sini. Dari pemerintah, ini ada beberapa intervensi yang sudah masuk, diantaranya itu kebun bibit rumput laut dan sudah kita distribusikan sebanyak 36 paket,” tuturnya.
Bupati Wakatobi Haliana mengungkapkan, sejak awal Pemerintah daerah (Pemda) sudah punya komitmen untuk menyambut ini. Sejak awal juga mereka telah berkoordinasi sampai kemudian menjadi komitmen bahwa lahan dihibahkan secara langsung kepada koperasi. Kendati itu menjadi salah satu persyaratan untuk pembangunan laboratorium kultur jaringan.
“Kita juga berkoordinasi dengan kelompok-kelompok masyarakat melalui kepala desa, camat agar bisa menyukseskan Kebun Bibit rumput laut (KBRL). Karena itu dikelola kelompok masyarakat dan itu terdistribusi kepada semua pulau yang berpotensi, diantaranya Wangiwangi, Kaledupa dan Tomia,” terangnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) itu, menjelaskan bahwa sebelumnya mereka berkomunikasi dengan Kementerian, terutama untuk memastikan bahwa program tersebut bisa jalan.
Lebih lanjut Haliana menyampaikan, saat ini mereka sementara merancang dan meminta bantuan Kementerian, terkait daerah-daerah yang telah lebih dulu menetapkan kebijakan.
Baik itu kebijakan dalam bentuk Perbup, Perda. Yang bisa adopsi untuk bisa dilaksanakan di Wakatobi. Sehingga bisa memastikan jalannya proyek, bisa lebih matang, lebih maju dan tidak ada kendala.
“Jadi ada bantuan-bantuan dan pembentukan kelompok. Juga akan kita buat kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa ini bisa jalan setelah diserahkan kepada koperasi. Kami menyampaikan terimakasih kepada pak Menteri KKP, dirjen dan terkhusus kepada pak Nono yang sudah beberapa kali datang sampai ke Kaledupa untuk meninjau langsung tentang potensi pengembangan rumput laut di Kabupaten Wakatobi,”
pungkasnya. (Adm).