KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Tim Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia (PORPI) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) melakukan sosialisasi dan tes kebugaran menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pengukuran Kebugaran (SIPGAR) di 4 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sosialisasi itu sebelumnya diselenggarakan di Kabupaten Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Kota Kendari. Sementara di Wakatobi diselenggarakan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi dirangkaikan dengan senam bersama di alun-alun merdeka Wangiwangi, Minggu (30/6/2024).
Hal itu diselenggarakan di tengah upaya Pemkab Wakatobi untuk pencegahan penyakit-penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular, seperti diabetes melitus hipertensi, asam urat, kolesterol, gula darah maka tugas pemerintah semakin berat dan beragam.
Bupati Wakatobi Haliana menyampaikan, untuk itu profesionalisme dan integritas semua pemangku kepentingan sangat diperlukan, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah namun menjadi tanggung jawab semua pihak.
“Dengan demikian, semua pihak yang terkait wajib berperan aktif sesuai dengan fungsi dan kewenangannya, untuk melakukan upaya-upaya di bidang kesehatan olahraga secara berkesinambungan,” ujarnya.
Salah satu upaya pencegahan penyakit tidak menular adalah dengan melakukan skrining kebugaran bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), honorer, anak sekolah, jemaah haji dan masyarakat umum.
Dijelaskannya, keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI) Nomor HK.01.07/MENKES/2015/2023, Tentang petunjuk teknis integrasi pelayanan kesehatan primer. Bahwa dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada cluster usia dewasa atau usia produktif dan lansia harus mampu memberikan pelayanan skrining jasmani.
Yang bertujuan meminimalisir resiko penyakit kardiovaskuler, menjaga kesehatan tulang, mengontrol gula darah, hipertensi, asam urat kolesterol, mencegah stres dan depresi, serta menjaga berat badan.
Data nasional menunjukkan partisipasi olahraga masyarakat tahun 2023 sebanyak 28,4 persen, kondisi yang sama juga terjadi pada aspek kebugaran jasmani masyarakat. Karena tingkat partisipasi partisipasi berkorelasi dengan tingkat kebugaran jasmani. Indeks kebugaran jasmani itu tidak bisa terlaksana pada semua sasaran. Sementara pada Tahun 2022 tingkat kebugaran jasmani sebanyak 5,8 persen dan pada tahun 2023 sebanyak 6,2 persen.
“Di kabupaten Wakatobi beberapa tahun terakhir, hanya terlaksana pada sasaran jemaah haji. Olehnya itu melalui kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal, yang menjadi upaya kita bersama dalam meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat. Terutama ASN, honorer dan seluruh lapisan masyarakat yang produktif dan penerapan gaya hidup sehat,” tuturnya.
Menurutnya, ASN merupakan pekerja dengan usia produktif. Sementara di usia produktif, dituntut untuk mampu melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan. Beberapa pekerjaan bahkan membutuhkan aktivitas fisik yang menguras tenaga dan pikiran, untuk dapat memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut diperlukan fisik yang sehat dan bugar.
Kata dia, terutama bagi pejabat yang menjadi pucuk pimpinan di instansi masing-masing, dituntut untuk selalu sehat bugar dan tangguh. Sehingga memberikan aura positif untuk kemajuan di lingkungan kerja masing-masing. Skrining kebugaran jasmani tersebut akan memberikan informasi sejauh mana kemampuan fisik dan kebugaran jasmani yang dimiliki seseorang.
“Hasil skrining kebugaran jasmani itu akan memberikan informasi untuk memperbaiki tingkat kebugaran jasmani. Apabila tingkat kebugarannya terasa masih kurang, maka dapat diupayakan dengan menjaga pola hidup agar bisa meningkatkan kebugaran jasmani,” imbuhnya.
Lebih lanjut Haliana menjelaskan, bahwa ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kebugaran jasmani, yaitu dengan melakukan aktivitas fisik selama 30 menit per hari, mengkonsumsi buah dan sayur, memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali, sebagai upaya deteksi dini penyakit.
Haliana menambahkan, dalam rangka penguatan dan pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan, serta untuk mendukung program kesehatan olahraga, maka perlu disampaikan bahwa skrining kebugaran bisa diimplementasikan di kabupaten Wakatobi pada semua sasaran. Baik anak sekolah, ASN, non ASN, masyarakat umum harus melakukan skrining kebugaran secara berkala, untuk mengetahui status kebugaran karena sehat belum tentu bugar sedangkan bugar sudah pasti sehat.
“Mari mengisi masa muda dengan sehat agar hari tua nikmat tanpa penyakit tidak menular dengan perilaku Cek Kondisi Secara Berkala, Enyahkanlah Asap Rokok Rajin Aktivitas Fisik, Diet yang Sehat Dengan Kalori Seimbang Istirahat yang Cukup, Kelola Stress (Cerdik). Teruslah bersemangat dan bekerja sama membangun Wakatobi untuk mewujudkan kabupaten Wakatobi sebagai Kabupaten konservasi maritim yang Sentosa,” tuturnya. (Adm)