KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Pemerintah Kabupaten Wakatobi melalui Dinas Pariwisata menggelar Kegiatan Pelatihan Tata Kelola, Bisnis dan Pemasaran Destinasi Pariwisata dengan mengusung Tema “Strategi Pengelolaan Destinasi Pariwisata Wakatobi Menuju Tatanan Bali Era Baru”. Pelatihan ini bersumber dari anggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik (DAK-NF) Pelayanan Kepariwisataan Kemenparekraf RI Kamis (19/12/24).
Dalam sambutan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi melalui Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi kreatif Muhammad Syahrir, menyampaikan Dalam pelatihan tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata, kepala dinas pariwisata dapat menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata. Kepala dinas juga berharap agar pelatihan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata di daerahnya serta ,meningkatkan kualitas hidup mastyarakat yang bergerak disektor pariwisata.
Dalam pelatihan ini, kepala dinas pariwisata juga menitip pesan untuk dapat menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan.
Muhammad Syahrir, Kepala Bidang pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Ekonomi kreatif mengatakan bahawa Pariwisata pada awalnya lebih dipandang sebagai kegiatan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi semata. Padahal, jika dipahami dari sudut pandang yang lebih luas, pariwisata adalah fenomena perjalanan manusia baik secara individual maupun kolektif, dengan berbagai macam motivasi dan tujuan yang melibatkan berbagai macam keperluan.
Oleh karena itu, belakangan ini aspek nilai dan etika mulai diperhatikan dalam pembangunan pariwisata. Di kalangan para ahli pembangunan mulai muncul wacana bahwa pembangunan sesungguhnya adalah untuk manusia sehingga manusia merupakan pusat dan penggerak, sekaligus untuk siapa pembangunan tersebut dilakukan.
Dalam era globalisasi dan teknologi informasi seperti sekarang ini, SDM dituntut untuk lebih memiliki kompetensi dalam berbagai aspek terutama pada dunia industri pariwisata walaupun diyakini bahwa dari aspek sumber daya alam dan budaya, Kabupaten Wakatobi memiliki keunggulan komperatif sebagai tempat tujuan wisata, karena mempunyai alam dan pantai serta pasir putih yang indah sebagai anugerah dari Allah SWT serta peradaban Kebudayaan Buton Wakatobi yang termasyur dikawasan jazirah Sulawesi Tenggara. Keunggulan aspek alam dan budaya yang dimiliki merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan Walaupun demikian, pengalaman membuktikan bahwa industri pariwisata Kabupaten Wakatobi masih kurang dalam kemampuan untuk mengemas dan melayani wisatawan.
Kata Kunci utamanya adalah pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) industri pariwisata. Sebagaimana disyaratkan dalam UU nomor 9 tahun 2010 tentang kepariwisataan, sertifikasi kompetensi dan serifikasi usaha pariwisata menjadi suatu keharusan, karena pariwisata adalah bisnis pelayanan (hospitality industry) sehingga kompetensi merupakan hal mutlak/mendasar yang harus diperhatikan. Selanjutnya dalam membangun industri pariwisata juga perlu dilakukan upaya kemitraan kelembagaan pariwisata.
Hal ini sangat penting dalam mendorong kemampuan potensi pariwisata yang akan dikembangkan sebagai daya tarik nya. Tentu upaya ini harus dapat melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai pemain utama (Key Players) dalam pengembangan pariwisata dapat dilakukan melalui program kemitraaan baik usaha pariwisata maupun kelembagaan pariwisata. Perencanaan, pengelolaan destinasi dan daya tarik wisata serta pengembangan.
Salah satu tujuan pelatihan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata, desa wisata, dan destinasi pariwisata lainnya dalam melakukan tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata. Pelatihan diikuti oleh 40 (empat puluh) peserta yang berasal dari pengelola desa wisata, Pokdarwis, CBT dan pegiat pariwisata.
Lebih lanjut Muhammad syahrir menjelaskan bahwa setelah pelatihan ini peserta peserta pelatihan diharapkan mengetahui dan memahami pentingnya tata kelola, pengelolaan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata, memahami faktor-faktor penting dalam pengembangan dan penyelenggaraan tata kelola, pengelolaan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata, peserta dapat melakukan evaluasi terhadap upaya tata kelola, pengelolaan bisnis, dan pemasaran destinasi pariwisata yang dilakukannya.
Pelatihan dilaksanakan di Yoro Beach Kel. Wali Kec. Binongko, selama Enam hari mulai tanggal 19 – 24 Desember 2024. Narasumber pelatihan berasal dari unsur Dinas Pariwisata, unsur akademisi dan unsur praktisi pariwisata
Adapun materi pelatihan diantaranya, Tata Kelola Destinasi Wisata, Penyelenggaraan Tata Kelola, Bisnis, dan Pemasaran Destinasi Pariwisata di Kabupaten/Kota Wakatobi Pengelolaan Bisnis dan Pengembangan Daya Tarik Wisata dan Destinasi Pariwisata Berdaya Saing Pemasaran Destinasi Wisata serta Materi Diskusi Kelompok : Evaluasi Tata Kelola, Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Destinasi Pariwisata. Dan juga Kunjungan Lapangan.
Di lokasi yang sama, Dalam sambutan Ibu Plt. Camat Binongko bahwa untuk mewujudkan kualitas pelayanan yang berdaya saing melalui penerapan standar dan ketentuan yang berlaku secara nasional di destinasi pariwisata.
“Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi sudah mendatangkan atau menghadirkan pemateri yang berkompeten di bidang pemasaran pariwisata, artinya bukan hanya secara teoritis saja tapi memang pelakunya langsung. Tujuannya, biar Pokdarwis, CBT dan Pengelola/Pegiata pariwisata yang ada di Desa wisata dapat berkembang dalam pengelolaan bisnisnya,” ujar Hasrina, Kamis (19/12/2024).
Lebih lanjut Hasrina menilai perkembangan pariwisata yang melibatkan peran serta masyarakat menjadi prioritas pembangunan kepariwisataan berkelanjutan di kabupaten Wakatobi.
“Pemasaran itu penting, kalau kita berbicara pariwisata apa yang kita jual. Nah, di sini kita berikan langsung ilmu dan pengalaman dari pemateri agar perputaran ekonomi itu terjadi di ruang lingkup pariwisata di desa-desa yang ada di Wakatobi khusunya di Pulau Binongko. Salam Pesona Indonesia, Bangga Berwisata Di Wakatobi Saja,” ajaknya.