KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menggelar Konsultasi Publik I Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan pariwisata budaya Ambeua-Langge di Kecamatan Kaledupa, Senin (21/10/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun perencanaan tata ruang yang lebih terarah dan berkelanjutan dalam pengembangan kawasan strategis pariwisata berbasis budaya di Wakatobi.

Ketua Forum Penataan Ruang Daerah Kabupaten Wakatobi, Nadar, melalui Camat Kaledupa, Syaifuddin, menjelaskan bahwa kawasan Ambeua-Langge memiliki nilai sosial budaya tinggi serta potensi wisata yang besar.

“Kawasan ini merupakan manifestasi kawasan strategis kabupaten dari sudut kepentingan sosial dan budaya sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor 12 Tahun 2012 tentang RTRW Wakatobi 2012–2032,” ujarnya.

Menurutnya, kawasan tersebut memiliki warisan budaya yang khas, seperti deretan rumah panggung tradisional, situs sejarah, kerajinan tangan, seni pertunjukan, dan ritual adat yang masih lestari. Semua potensi itu menjadi modal penting dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya di Kaledupa.

Cakupan wilayah RDTR kawasan pariwisata budaya Ambeua-Langge meliputi 16 desa dan kelurahan di Kecamatan Kaledupa dan Kaledupa Selatan, antara lain Desa Ambeua Raya, Balasuna, Kalimas, Lewuto, Waduri, serta Kelurahan Ambeua, Buranga, dan Laulua. Penetapan delineasi wilayah tersebut tertuang dalam SK Bupati Wakatobi Nomor 100.3.3.2/990.B/Tahun 2025.

RDTR ini disusun untuk mendukung terwujudnya kawasan strategis yang aman, produktif, dan berkelanjutan. Dokumen RDTR juga menjadi instrumen penting dalam penerbitan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) melalui sistem Online Single Submission (OSS), yang memudahkan proses investasi dan perizinan usaha di daerah.

“Melalui konsultasi publik ini, kami berharap semua pihak dapat memberikan saran dan masukan agar dokumen RDTR yang dihasilkan benar-benar sesuai kebutuhan masyarakat dan mendukung visi Wakatobi sebagai kabupaten konservasi maritim yang sentosa dan berkelanjutan,” ujar Syaifuddin.

Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Masukkan Nama *Wajib