KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Jika berbicara soal kuliner daerah, Mantigola di pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyimpan kekayaan rasa yang layak disorot.
Perkampungan yang dikenal sebagai bagian dari tradisi Bajo ini bukan hanya memikat karena keindahan lautnya, tetapi juga karena kekayaan kudapan lokalnya.
Meski terdengar sederhana, jajanan tradisional Mantigola menyimpan nilai
budaya yang tinggi dan cita rasa yang menggugah selera.
Hidangan penutup dan camilan di Mantigola sangat erat dengan aktivitas sosial
masyarakatnya. Setiap kali ada acara seperti pernikahan, selamatan, atau sekadar berkumpul sore hari, warga Mantigola menyajikan ragam jajanan khas yang diracik dari bahan alami seperti kelapa, singkong, dan tepung beras.
Salah satu yang paling dikenal adalah Onde-Onde Mantigola, yang meski namanya mirip
dengan onde-onde umumnya, memiliki keunikan pada isiannya yang menggunakan kelapa
parut manis dan digoreng renyah. Rasanya gurih-manis, sangat cocok disantap saat hangat.
Selanjutnya ada Kerencong, jajanan yang mirip pukis namun lebih padat dan kaya rasa
karena menggunakan kelapa muda yang dicampur terigu dan soda kue, lalu dipangkas dalam cetakan khusus.
Sementara itu, Kue Cucur menjadi simbol kehadiran dalam acara-acara penting seperti
pernikahan dan haji, dengan rasa manis dari campuran gula aren dan tepung beras yang khas.
Jajanan lain seperti Roko-Roko, yaitu parutan kelapa dan singkong yang dikukus dalam balutan daun pisang, serta Cantik Manis yang terbuat dari campuran maizena, tapioka, dan kelapa parut dengan aroma pandan, menjadi pelengkap sempurna penjelajahan rasa di Mantigola.
Menjelajahi Mantigola bukan hanya soal menikmati keindahan bahari, tetapi juga merasakan jejak budaya dalam setiap gigitan.
Kuliner lokal ini membuktikan bahwa kelezatan tidak selalu datang dari kemewahan, tetapi dari warisan sederhana yang dirawat dengan cinta.
Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.
Penulis : Aurellia Wardana