KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Wakatobi juara terfavorit lomba stand pameran Dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) di hari ulang tahun (HUT) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ke 61 tahun 2025 di Kabupaten Kolaka belum lama ini.
Pada lomba itu, Dekranasda Kabupaten Wakatobi memamerkan sejumlah produk kerajinan dari pulau Wangiwangi, Kaledupa, Tomia dan pulau Binongko.
Ketua Dekranasda Kabupaten Wakatobi Eliati Haliana menyebutkan, dari pulau Wangiwangi mereka membawa kerajinan anyaman pandan hora yang terdiri dari penutup gelas, tikar, taplak meja dan tempat tisu. Dari Wangiwangi Selatan memboyong pengembangan motif tenun sobi dari desa Liya Togo.
“Ada yang motif bunga karang, motif kelor dan motif kaubarasa (Srikaya),” singkatnya.
Perwakilan kerajinan dari Kaledupa, mereka membawa tenun Boke (Ikat) pengembangan motif maupun warna-warna yang baru.
“Itu adalah hasil dari pengrajin yang mengikuti pelatihan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perindag) Kabupaten Wakatobi. Alhamdulillah sudah ada pengembangan warna-warna baru maupun motif-motif baru,” imbuhnya.
Dari Pulau Tomia, Dekranasda Kabupaten Wakatobi membawa produk anyaman bambu terdiri dari tempat tisu, talang dan bosara.
Sementara dari Pulau Binongko mereka mebawa tenun leja yang sudah dikombinasikan dengan sobi batu karang, kerajinan besi yalni parang dan pisau.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Perindag Kabupaten Wakatobi, yang sudah memberikan support kepada para pelaku kerajinan kita yang ada di daerah, berupa pelatihan-pelatihan yang sudah beberapa kali dilakukan,” jelasnya.
Intervensi Pemerintah melalui kebijakan Bupati Wakatobi itu mampu membangun inovasi maupun kreativitas para pengrajin.
“Untuk Dekranasda sendiri kami mengharapkan support itu. Agar kemudian harapan kita bahwa para pelaku kerajinan kita ini bisa berinovasi dan menghadirkan kreativitas mereka. Supaya kita memiliki produk-produk yang punya ciri khas daerah, tanpa kita harus menyontek hasil karya yang berada dari daerah lain,” harapnya.
Ketua tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Wakatobi itu bangga dengan hasil tenunan pengrajin yang menggambarkan ciri khas dan identitas daerah.
“Yang sudah dilakukan salah satunya adalah kebijakan Bupati Wakatobi Haliana melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dengan memberikan support kepada para anak sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berupa bantuan baju sentuhan,” tuturnya.
Lebih lanjut Eliati Haliana menjelaskan, di dharma wanita persatuan (DWP) juga sudah beberapa kali melakukan kegiatan, yaitu memamerkan seragam motif boke dari Kaledupa.
“Itu yang motif pengembangan terbaru motif huruf H dan tambah (+) yang sudah berbentuk kotak-kotak, pengembangan terbaru. Itu kami support. Untuk menampilkan ciri khas kami, bahwa memang di Sultra ini yang punya ciri khas bokeh itu ada di Wakatobi, terutama di Kaledupa. Pesan-pesan saya kepada para pengrajin kita tentunya semakin ke depan harus percaya diri untuk membangun kreativitas dan berinovasi untuk membuat karya-karya dengan ciri khasnya sendiri,” tutupnya.
Sebagai informasi, pada HUT Sultra tersebut, Kabupaten Wakatobi juga meraih Juara harapan tiga lomba musik dua warna.