KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) menyalurkan paket bantuan pangan di Pulau Kaledupa.

Paket bantuan pangan itu tersebar di Kecamatan Kaledupa menyasar 326 Kepala Keluarga (KK) dan di Kecamatan Kaledupa Selatan menyentuh sebanyak 163 KK. Penyerahan bantuan itu terselenggara di aula Kecamatan Kaledupa dan di pelataran rumah jabatan Camat Kaledupa Selatan.

Ratusan paket tersebut merupakan cadangan pangan pada daerah rawan pangan yang diprogramkan oleh Pemkab Wakatobi melalui Dinas Ketapang atas amanah Bupati Wakatobi Haliana yang sudah berjalan sejak tahun 2023, 2024 dan tahun 2025.

Pada setiap paket bantuan pangan itu di dalamnya terdiri dari 3 item produk, yakni 5 kilogram (Kg) beras medium, 1 kg gula pasir dan 2 liter minyak goreng bimoli untuk masing-masing KK.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Wakatobi Eliati Haliana didampingi ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Nurcita, kepala Dinas Ketapang Sulaiman, kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Djafar, para Camat serta unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) di wilayah pulau Kaledupa.

Ketua TP-PKK Kabupaten Wakatobi Eliati Haliana mengungkapkan, bantuan itu menyasar yang beresiko rawan pangan atau mereka-mereka yang sudah tidak mampu lagi bekerja. Dikatakan sehat bila mana produktif secara sosial maupun ekonomi.

“Kita dilema mau banyak bantuannya atau sedikit, kalau semakin banyak berarti kita rawan pangan. Jadi jangan kita berdoa supaya banyak bantuannya, karena kita rawan pangan nanti. Sementara kita punya alam yang luas di Kaledupa ini tanahnya subur, lautnya ikannya banyak sehingga tidak ada sebenarnya masalah dalam ketersediaan pangan,” ujarnya baru-baru ini.

Eliati Haliana menyebutkan, ada tiga hal yang menyebabkan kerawanan pangan pertama adalah ketersediaan pangan. Ketersediaan itu suatu wilayah belum mampu menghasilkan atau memproduksi pangan, tidak cukup.

Kedua, keterjangkauan pangan yang berarti suatu wilayah atau individu di dalam wilayah itu belum mampu memperoleh pangan yang cukup karena ketersediaannya atau kondisi ekonomi, kondisi fisik, kondisi geografis atau alam.

“Tapi kalau di Kaledupa ini tanahnya subur lautnya kita banyak ikannya. Harusnya kalau tanahnya kita subur salah satu bentuk yang kita harus lakukan adalah, kita manfaatkan tanah kita yang subur ini. Dengan menanam pangan lokal yang bisa untuk keberlangsungan ataupun kecukupan pangan kita. Kita manfaatkan pekarangan, kalau di PKK pemanfaatan halaman pekarangan rumah supaya minimal tidak lagi membeli sayur. Supaya bisa ditabung uangnya, sehingga produktif secara sosial maupun ekonomi,” harapnya,

Yang ketiga adalah pemanfaatannya, lanjut Eliati Haliana, sudah banyak bahan makanan yang dihasilkan tapi belum mampu dimanfaatkan secara maksimal.

“Supaya membuat kita sehat, tidak hanya sehat secara fisik tapi mentalnya juga bagus serta bisa beraktivitas sosial, saling mengunjungi, masih bisa ke posyandu. kita berfungsi secara sosial walaupun kita sudah lanjut usia. Nah itu semua adalah yang mempengaruhi kerawanan pangan, sehingga memang yang ada di rumah ibu-ibu kita harus bisa mengolah pangan-pangan kita yang sudah ada,” paparnya.

Kepala Dinas Ketapang Sulaiman menerangkan, meski di tengah efisiensi penghematan/pengurangan anggaran di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di seluruh Indonesia, Bupati Wakatobi Haliana justru mengamanahkan agar bantuan pangan tidak boleh diefisiensi.

“Artinya jangan ada yang kurang, karena beliau ingin menyapa, bersilaturahmi dengan warganya, sehingga Alhamdulillah di tengah efisiensi yang menerpa negara kita di sekarang ini masih bisa kita berbagi.

Sulaiman menjelaskan, bantuan pangan itu disamping untuk menekan laju inflasi daerah juga menekan harga pangan khususnya di komunitas beras. Kendati akhir-akhir ini harga beras sangat tinggi harganya dibanding dengan daerah-daerah lain.

Kita di Kabupaten Wakatobi sampai hari ini harga beras yang tertinggi dari 17 kabupaten/Kota. Walaupun isi paketnya tidak seberapa, tapi bisa berarti karena Pemkab ingin berbagi dengan warga di seluruh Kabupaten Wakatobi. Kemarin pak Bupati menyampaikan ke kami bahwa tahun depan harus ada. Selama beliau masih mempimpin daerah kita ini, beliau mengingat terus, jangan pernah dilepas kegiatan atau program ini,” tutupnya.

Komentar

Silakan masukkan komentar anda!
Masukkan Nama *Wajib