KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) rupanya tak tinggal diam mengenai pembangunan infrastruktur untuk masyarakat suku Bajo di sejumlah wilayah di daerah setempat.
Hal demikian itu terungkap menyusul adanya konten youtuber yang turut membangun akses di perkampungan Bajo di Pulau Kaledupa. Dibalik aksi positif konten kreator tersebut, rupanya Pemkab Wakatobi telah menganggarkan. Namun anggaran daerah, pengelolaan dan penyalurannya melalui mekanisme dan prosedur yang telah diatur oleh negara, demikian juga dengan waktu pelaksanaannya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Wakatobi Aswiadi mengungkapkan, atas perintah Bupati, tahun lalu anggaran ke Desa Sama Bahari dalam rangka perbaikan rehabilitasi jembatan titian itu sebesar Rp180 juta dari Dinas PUPR. Sedangkan untuk yang di Desa Horuo atau Mantigola ada anggaran juga dari Dinas Perumahan.
“Kebetulan waktu itu saya masih kepala Dinasnya, itu sebesar Rp150 juta untuk rehabilitasi atau perbaikan terhadap jembatan titian yang ada di Sama Bahari, Mantigola maupun Horuo,” ungkapnya di Wangiwangi, Kamis, (27/6/2024).
Untuk tahun 2024 ini, kata Aswiadi, Pemkab melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2024, di Dinas PUPR juga menganggarkan untuk rehabilitasi jembatan titian yang ada di Sama Bahari atau Sampela dengan anggaran sebanyak Rp145 juta atau sekitar 73 meter.
Kemudian di Desa Mantigola untuk tahun 2024 ini, Pemkab juga menganggarkan melalui Dinas PUPR untuk rehabilitasi jalan titian sebesar Rp180 juta.
Terhadap konten yang lagi viral itu, Aswiadi menyampaikan bahwa sesungguhnya Pemkab sudah menganggarkan. Bahkan tahun lalu juga sudah pernah melakukan pembangunan terhadap rehabilitasi jembatan titian, baik yang ada di Desa Sama Bahari atau di Sampela itu maupun yang ada di Desa Mantigola.
“Tanggapan kami itu adalah bagian juga dari proses, ada masyarakat yang ingin membangun Kabupaten Wakatobi. Tentu bukan cuma yang telah diperbaiki oleh youtuber itu yang akan dilakukan perbaikan, khususnya di Desa Sama Bahari itu,” tuturnya.
Dijelaskan Aswiadi, bahwa ada beberapa titik yang memang harus dilakukan perbaikan dan pemkab akan melakukan perbaikan terhadap beberala jembatan titian, di luar yang dikerjakan oleh youtuber yang dari Denmark tersebut.
“Kita ada di titik lainnya lagi yang akan kita perbaiki tahun ini. Itu adalah bentuk kolaborasi juga,” ucapnya.
Aswiadi menambahkan Pemkab mengajak seluruh masyarakat untuk berkolaborasi dan turut berperan serta memberi kontribusi terhadap hal tersebut.
“Kita bersyukur juga sebenarnya karena youtuber itu mau melakukan pembangunan. Yang patut kita acungkan jempol terhadap youtuber dari Denmark tersebut, bahwa dia merasa memiliki Wakatobi ini. Sehingga dia mengeluarkan sedikit penghasilannya untuk membangun Wakatobi yang belum sempat diperbaiki oleh Pemkab. Bila perlu ada dana hibah dari luar negeri untuk membantu pembangunan Wakatobi,” jelasnya.
Aswiadi menuturkan, Pemkab Wakatobi tidak diam, justru mereka sangat memikirkan pembangunan infrastruktur untuk seluruh masyarakat. Termasuk masyarakat di desa Sama Bahari sehingga dapat memudahkan aktivitas warga di wilayah setempat
“Kenapa di lapangan saat ini belum kelihatan ada geliat pembangunan untuk rehabilitasi jembatan titian ini, karena memang kami sementara ini baru selesai proses perencanaan. Desain-desainnya baru selesai kita laksanakan. Sekarang ini berproses menyangkut perusahaan mana yang akan melaksanakan perbaikan untuk jembatan titian yang ada, baik di Samabahari, di Mantigola. Termasuk juga yang ada di Mola sini, karena di Mola sini juga ada perbaikan untuk jembatan titian yang ada di Mola Nelayan Bakti,” paparnya.
Lebih lanjut mantan Kepala Dinas Perumahan itu menjelaskan, bahwa sesungguhnya Pemkab Wakatobi sudah merencanakan untuk melakukan program itu.
“Dan kita ketahui Bupati telah melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur di wilayah Kabupaten Wakatobi dan menjadi prioritas yang harus diselesaikan seperti listrik 24 jam dan lain-lain,” imbuhnya.
Adapun langkah turis tersebut melakukan penggalangan dana, menurutnya itu di luar dari sepengetahuan Pemkab. Sedangkan Pemkab sendiri sudah ada planning perencanaan dan perbaikan.
Dia berharap masyarakat yang ada di kabupaten Wakatobi untuk tetap tenang. Karena sesungguhnya Pemkab Wakatobi tidak tinggal diam terhadap permasalahan yang mereka hadapi dan pemerintah akan menuntaskannya.
“Itu yang saya bilang, kenapa belum kelihatan sekarang, memang baru selesai tahapan perencanaannya. Nanti di bulan Juli nanti akan dilaksanakan proses pembangunan fisiknya,” pungkasnya. (Adm)