KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) naik status akreditasi, dari dasar menjadi paripurna dengan tingkat kelulusan bintang lima.
Sebagai informasi, status akreditasi terdiri dari Bintang lima paripurna, bintang empat utama, bintang tiga madya, bintang satu dan dua dasar.
Sertifikat itu dikeluarkan oleh Kementerian kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) dan Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (Larsi).
Direktur RSUD Wakatobi dr. La Ode Achmad Sam Junarta mengatakan, rumah sakit yang dia pimpin naik status dari dasar ke Paripurna. Akreditasi itu merupakan suatu hal yang wajib.
Status akreditasi itu masa berlakunya sampai tahun 2027. Menurutnya, ada 15 pokja yang dinilai dan standarnya sudah ada. Yang dinilai dari setiap pokja tersebut intinya pada pelayanan kesehatan.
“Kemarin kan kelas D, sekarang naik ke kelas C, perbandingannya cukup signifikan mulai dari jumlah dokter dan jumlah bed-nya. Sekarang jumlah bed-nya 100. Sementara untuk jumlah dokternya sudah tujuh orang dokter spesialis, sebelumnya empat,” ujarnya di Wangiwangi, Sabtu (6/1/2024).
Direktur menyebutkan, dokter spesialis di rumah sakit yang berstatus PNS terdiri dari spesialis kandungan sama spesialis anak. Sementara dokter kontrak terdiri dari spesialis penyakit dalam, spesialis bedah, spesialis anastesi dan patologi klinik. Saat ini bertambah lagi PNS spesialis gizi klinik.
Kendala pada proses akreditasi, kata dia, yaitu persiapan dari segi anggaran, di sisi lain persiapan dokumen yang waktunya sangat mepet. Persiapannya waktu itu dari bulan Oktober 2023, dan di tanggal 11, 15 dan dia tanggal 16 Desember harus sudah siap. Tanggal 11 Desember waktu itu zoom online bersama dua surveyor, tanggal 15-16 surveyor datang melihat apakah sesuai dokumen pada waktu zoom atau tidak.
“Sehingga yang harus kita pertahankan adalah status atau standar. Paripurna itu kan ada 15 pokja, jadi semua penilaian itu harus diatas 80 persen. Jadi kemarin itu 5 pokja 80 persen, yang lainnya itu 90 keatas,” terangnya.
dr. La Ode Achmad Sam Junarta berharap, mudah-mudahan Pemerintah daerah (Pemda) dapat melihat kebutuhan RSUD dari sisi anggaran supaya pelayanan kesehatan bisa lebih maksimal lagi.
“Harapannya apa yang menjadi rekomendasi mereka itu bisa kita laksanakan, terutama dari segi anggaran. Karena kemarin itu ada beberapa rekomendasi dan yang terbesar itu Ipal diperbaiki dan pencegah infeksi di sana,” harapnya. (ADMIN)