KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) bersama Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi dan PLN Wangiwangi melakukan pembahasan teknis pengangkutan tiang untuk jaringan listrik di tiga lokasi di daerah setempat.
Manajer PLN Wangiwangi Muhammad Riyan Hidayat Yamin mengatakan, mereka melanjutkan pembahasan dengan Pemda karena tiang yang akan digunakan untuk pekerjaan di beberapa lokasi yakni, Danau Kapota di Kapota Utara, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), bukit Magdalena di Lefuto Pulau Kaledupa, dan Pantai Yoro di Pulau Binongko yang masuk dalam bagian Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
“Koordinasi dukungan, karena membutuhkan banyak tiang, dan ini merupakan kegiatan dari UP2K Sultra. Bahwa permohonan yang di Kapota itu awalnya memang dari Pemda. Ada tiga lokasi yang ditunjuk sebagai KSPN Danau Kapota, bukit Magdalena dan Pantai Yoro. Tiga-tiganya itu bisa diakomodir sama PLN. Itu juga karena Bupati Wakatobi menyurat ke unit Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) ditembuskan ke kami meminta dukungan supaya lebih cepat program KSPN segera dilistriki,” ungkapnya di Wangiwangi, Jumat, (5/5/2023).
Dia menjelaskan, bahwa PLN menjawab dan melakukan survei lokasi-lokasi termasuk juga di Sombano. Untuk pembangunan jaringan ke Sombano, kata dia, akan melewati bagian dari bukit Magdalena. Otomatis ketika jaringan sudah ada sampai Sombano, Magdalena juga ikut terlayani.
“Sudah diurus semua, alhamdulillah bisa diakomodir di tahun 2023. Untuk kapota tiangnya sementara pengangkutan dari Perseroan Terbatas (PT) Wika selaku vendor tiang beton tersebut. Sudah mulai pengangkutan di Makassar tiangnya. Kurang lebih dua minggu proses pengangkutan. Pengangkutan dari Makassar ke Wakatobi kurang lebih dua minggu juga,” jelasnya.
Awal bulan Juni, lanjut dia, inshaallah akan tiba di Wakatobi. Kalau sudah tiba tiangnya kemudian akan dipancang lalu dilanjutkan dengan pembangunan jaringan-jaringannya.
Muhammad Riyan Hidayat Yamin menyebutkan, ada sebanyak tujuh tiang (enam gawang) yang bakal dipancang di Binongko, karena sebelumnya sudah ada yang dibangun juga oleh Pemda. Sehingg hanya tinggal menyambung dari titik PLN sama titik akhirnya Pemda.
Untuk di Kaledupa tercatat sebanyak 156 tiang karena di sana kurang lebih dua kilometer sirkuit (KMS) masuk ke dalam sementara di Kapota sekira 56 tiang.
“Pembahasan kami itu adalah teknis untuk bagaimana menurunkan angkutan di Kapota karena kapal Landing Craft Tank (LCT) yang akan membawa ratusan tiang tersebut ke Wakatobi. Intinya masyarakat, pemerintah di desa Kapota sudah mendukung, pak Sekda dan jajaran Pemda juga sangat mendukung. Karena kita minta dukungan Pemda supaya bagaimana Kapota ini bisa masuk segera,” terangnya.
Menurutnya kalau PT Wika membawa tiang sekaligus dilakukan pemancangan. Kalau sudah ada tiang maka kurang lebih dua bulan sudah dengan jaringannya.
“Itu juga bentuk dukungan kepada pemda untuk listrik 24 jam di Desa Sombano pulau Kaledupa dan itu prosesnya sudah berjalan, tinggal menunggu mesinnya. Sejalan dia, listrik 24 jam masuk dan Sombano juga mau dialiri listrik. Jadi ada dua proyek yang bisa bersamaan langsung nanti selesainya,” paparnya.
Manajer menyampaikan, jika mereka di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Ambeua telah melakukan pergeseran tempat mesin yang lama dan sudah membuat pondasi untuk mesin yang baru. Tim civil Pemda juga sudah melakukan survei untuk mengukur pembuatan pondasi mesin baru.
Karena sejak awal sebelum kontrak pengadaan tiang itu dimulai dari pihak UP2K minta dukungan Pemda maupun masyarakat terkait pohon dan lahan. Karena mereka di PLN tidak tersedia ganti rugi untuk tempat pancang tiang.
“Selain itu kadang terkendala dengan pohon masyarakat yang menghalangi untuk dioperasikan. Kadang sudah selesai jaringan tidak bisa dioperasikan karena pohonnya tidak mau ditebang. Itu yang menjadi permintaan kami kepada masyarakat supaya bisa membantu secara ikhlas,” pungkasnya. (Adm)