KABARWAKATOBI.COM, WANGI-WANGI-Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Haliana melakukan pemantauan harga sembako di pasar pagi Kecamatan Wangiwangi.
Usai melakukan pemantauan di pasar pagi Bupati juga melakukan pemantauan di pusat niaga Sentral Mandati Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel).
Dalam perjalanannya, Haliana bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD), mereka beramai-ramai menggunakan jasa transportasi ojek untuk menghindari macet di area pasar.
Amatan media ini, Bupati Wakatobi Haliana mengajak komunitas ojek untuk berbelanja, memborong jualan para pedagang, mulai dari penjual sayur mayur, ikan, sembako, dan berbagai jualan para pedagang tanpa mengambil kembalian.
Di sisi lain, belanjaan tersebut dibagikan kepada para pengunjung yang hendak berbelanja di pasar secara cuma-cuma. Selain itu Bupati juga berbagi rejeki kepada para pedagang dan para pengunjung di pasar.
“Kalau kita pakai roda empat, tentu jalan juga akan sesak, sementara aktivitas masyarakat ke pasar itu sudah lebih padat. Kita inginkan ada kelancaran lalu lintas disamping itu ada kenyamanan bagi pengendara yang lain. Selain itu juga teman-teman ojek ini kita berdayakan, jadi pesan yang terbaiknya tentang kepedulian,” ujar Bupati Wakatobi Haliana di Wangiwangi, Kamis, (20/4/2023).
Haliana melanjutkan, berdasarkan hasil pantauannya di pasar Sentral dan pasar Pagi, harga bahan kebutuhan pokok tidak ada kenaikan yang cukup signifikan. Dari sejumlah komiditas seperti gula merah, gula pasir, telur, dan cabai hampir tidak ada kenaikan.
Meski sempat terjadi kenaikan harga pada beras, kata dia, sudah ada kestabilan harga pasca adanya intervensi Bulog, pedagang-pedagang beras, kemudian datangnya tol laut yang memuat beras di beberapa kontainer, sehingga harga beras juga sudah agak lebih stabil.
“Momentum ramadhan ini juga kita harapkan merupakan momentum kepedulian, kita berbagi dengan pedagang-pedagang dipasar kita sentuh. Saya juga sampaikan kepada teman-teman rombongan, kalau membeli sedapat mungkin tidak mengambil kembalian. Boleh di ambil barangnya tetapi diberikan kepada calon pembeli, sehingga masyarakat lain dapat barangnya, pembeli juga dapat uangnya,” pungkasnya.
Salah seorang pedagang ikan Nia mengungkapkan, belum sempat duduk ikan yang akan dia jual langsung ludes diborong rombongan Bupati Wakatobi dan komunitas ojek.
Tak jauh dari tempat penjual ikan, seorang pedagang sayur Wa Mila mengaku, bahwa Bupati Wakatobi Haliana membeli sayur jualannya dua ikat.
“Pak Bupati beli sayur dua ikat seharga Rp10 ribu pakai uang Rp50 ribu tapi tidak ambil kembalian uangnya, malah dia tambah Rp50 ribu lagi habis itu sayur yang dia beli dia bagikan,” ungkapnya. (Adm)